alatyang bisa digunakan untuk mengiringi senam irama biasa disebut musik ritmik adalaha seruling b rebanac kendangd tepuk tangan ,alat yang bisa digunakan untuk
Ronggeng dalam buku ini merupakan sebutan bagi sebuah penari wanita yang diiringi dengan alat musik gong, calung, dan gendang, khas sekali budaya Jawa. Dalam buku ini secara detail diceritakan tentang Srintil, seorang anak perempuan dari desa Dukuh Paruk di tahun 1960-an. Srintil ditinggal oleh kedua orang tuanya semenjak masih bayi.
Dilihatdari sejarahnya, yang ada di daerah sukabumi, Jawa barat, disana terdapat prasasti tahun 1903, di prasasti tersebut dijelaskan bahwa ada beberapa pertimbangan pendapat mengenai tentang asal mula seni Angklung, yang berakar dari budaya masyarakat Sunda di Tanah Pasundan.Hal tersebut merujuk pada bukti budaya bahwa penyebaran kesenian angklung
perempuan Musik yang mengiringi tari Cakalele adalah musik beduk (tifa), suling, dan kerang besar (bia) yang ditiup. Pakaian atau kostum yang digunakan. adalah pakaian khas perang zaman dulu, seperti pakaian bangsa Romawi. Gambar 4.16. Tari Cakalele. Sumber: www.myphoto.galery.com, www.kkk.com. Para penari laki-laki mengenakan pakaian perang
Petayang dibuatnya kerap disebut sebagai Atlas Islam. Tak heran, jika peta yang diciptakan Ibnu Hawqal banyak di sadur orang dan dijadikan model lain Arab dan Persia. Ibnu Hawqal dalam risalahnya al-Masalik wa al-Mamalik, mengatakan, dalam perjalanan dari lembah Indus, Ibnu Hawqal bertemu dan Al- lstakhri.
Perlahannamun pasti cahanya memancar mengiringi aktivitas semua mahluk yang ada di bumi. Setiap pagi, ada saja karyawan yang bersiap berangkat ke kantor, murid-murid sekolah dengan tergesa mengambil peralatan mandi dan membasahi tubuh mereka meskipun harus melawan dinginya udara pagi. Atau para pedagang yang asyik bersiap dengan barang
. BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK PENGIRING PERTUNJUKAN WAYANG ORANG DI BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh RANDYAN PRADANA 2101142023 JURUSAN SENDRATASIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016 ABSTRAK RANDYAN PRADANA,NIM 2101142023, Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Pengiring Pertunjukan Wayang Orang di Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang, Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, 2016. Penelitian ini merupakan kajian mengenai bentuk penyajian dan fungsi musik pengiring pertunjukan wayang orang di Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana bentuk penyajian musik pengiring wayang orang, mendeskripsikan fungsi dari musik pengiring wayang orang. Dalam pembahasan penelitian ini digunakan teori-teori yang berhubungan dengan topik penelitian seperti pengertian musik, pengertian musik pengiring, teori bentuk, teori fungsi dan teori istrument. Metode yang digunakan untuk membahas bentuk penyajian dan fungsi musik pengiring pertunjukan wayang orang di Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang adalah metode deskriptif kualitatif. Populasi pada penelitian ini sekaligus menjadi sampel penelitian yaitu seniman, pemusik, tokoh dan penari. Teknik pengumpulan data meliputi studi kepustakaan, wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa bentuk penyajian musik pengiring pertunjukan wayang orang dimainkan berdasarkan bagian dari adegan yang dimainkan dalam pertunjukan wayang orang. Pertunjukan wayang orang pada penelitian ini mengangkat pertunjukkan wayang orang versi kitab Mahabarata cerita Harjuno Wiwoho. Pada penyajiannya pertunjukan ini terdiri dari beberapa bagian antara lain bagian pembukaan, bagian pertama menceritakan tentang suasana kerajaan Himo Himantoko dimana sang Raja ingin mempersunting bidadari dari kayangan. Pada masing – masing adegan diiringi oleh Gending atau nyanyian yang di dalamnya terdapat Pathet dan Titi laras sebagai patokan pengolahan musik pengiring pertunjukkan. Fungsi musik iringan tersebut antara lain pertama sebagai fungsi pengiring tari / pertunjukkan yang di dalamnya terdapat beberapa bagian yakni sebagai pemberi ilustrasi dan membantu memberikan penguatan penjiwaan karakter, penyekat adegan, mempertegas irama gerak tari, meransang seniman pelakon untuk bersemangat dalam menari, mengiringi tembang kedua fungsi hiburan, ketiga fungsi kontribusi terhadap kelangsungan dan stabilitas budaya, dan keempat sebagai sarana ekonomi. Alat musik yang digunakan antara lain menggambungkan alat musik tradisi dan moderen. Alat musik yang digunakan antara lain gong dan kempul, kethuk dan kempyang, kemanak, slanthem, saron, bonang, kenong, kendhang, rebab, celempung dan suling. Kata Kunci wayang orang, bentuk penyajian, fungsi musik. PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa menganugerahkan nikmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dan menjadikannya kedalam bentuk Skripsi. Namun demikian, penulis tetap berupaya semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikan penulisan ini dengan judul “Bentuk Penyajian Dan Fungsi Musik Pengiring Pertunjukan Wayang Orang di Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang”. Terselesaikannya penulisan ini adalah berkat dukungan serta bantuan dari semua pihak yang membantu penulis baik dari awal penulisan sampai pada akhir penulisan ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada 1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M,pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni. 3. Uyuni Widiastuti, Selaku Ketua Jurusan Sendratasik. 4. Dr. Pulumun Ginting, S,Sn., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Musik 5. Dra. Pita HD Silitonga, M,Pd Selaku Dosen Pembimbing I 6. Esra PT Siburian, selaku Dosen Pembimbing II 7. Dr. Pulumun Ginting, S,Sn., selaku Dosen Penguji I dan Adina Sastra Sembiring Selaku Dosen Penguji II 8. Dosen, staf pengajar khususnya Program Studi Pendidikan Musik yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada peneliti selama proses perkuliahan. 9. Teristimewa Penulis ucapkan terimakasih kepada kedua Orang Tua Ayahanda SH dan Ibunda Ernila yang telah memberikan kasih sayang, serta dukungan baik secara moral maupun materil, motivasi dan doa. Serta kepada ketiga adik tersayang Rendina Pradipta, Tri Indah Ramadhani, Desni Febriyola. 10. Keluarga Besar Bapak Syafrudin dan Ibu Salawati, Jelita fitri Rima Gustira, Oby Nanda yang telah memberikan dukungan, motivasi dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan tulisan ini. 11. Bapak Endra Mulyadi beserta Keluarga sebagai narasumber yang telah banyak memberikan informasi kepada penulis untuk menyelesaikan tulisan ini. 12. Sahabat penulis Faisal Reza, Hendra Syahputra, Syopian Syani, M. Redy Kusuma, Eko Suheri Wahyu Syahputra, Serta teman – teman Stambuk 2010 Seni Musik yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan tulisan ini. 13. Teman – teman UKM MB WSB UNIMED yang terus mendukung penulis dalam menyelesaikan tulisan ini. Medan, Juni 2016 Penulis Randyan Pradana DAFTAR ISI ABSTRAK ...................................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI.................................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii BAB IPENDHULUAN.................................................................................. 1 A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 8 C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 9 D. Rumusan Masalah ............................................................................... 9 E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 10 F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 10 BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL . 11 A. Landasan Teoritis ............................................................................... 11 1. Pengertian Musik ......................................................................... 11 a. Melodi .................................................................................... 12 b. Harmoni ................................................................................. 13 c. Ritme ...................................................................................... 14 2. Musik Pengiring ........................................................................... 14 a. Gamelan ................................................................................. 15 b. Gending .................................................................................. 16 1. Laras Slendro ................................................................... 17 2. Laras Pelog....................................................................... 18 3. Pengertian Bentuk Penyajian ....................................................... 19 4. Teori Fungsi ................................................................................. 20 5. Teori Instrumen ............................................................................ 21 B. Kerangka Konseptual ......................................................................... 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 26 A. Metode Penelitian .............................................................................. 26 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 26 C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 27 1. Populasi ........................................................................................ 27 2. Sampel.......................................................................................... 27 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 28 1. Studi Kepustakaan ....................................................................... 28 2. Observasi...................................................................................... 29 3. Wawancara ................................................................................... 30 4. Dokumentasi ................................................................................ 30 E. Teknik Analisis Data.......................................................................... 31 BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................ 32 A. Sanggar Tetas ...................................................................................... 32 B. Alat Musik Pengiring Pertunjukkan Wayang Orang .......................... 34 C. Bentuk Penyajian Pertunjukan Wayang Orang................................... 39 1. Bentuk Penyajian Wayang Orang ................................................. 39 2. Struktur Penyajian Musik Pengiring Wayang Orang.................... 41 D. Fungsi Musik Pengiring Wayang Orang............................................. 52 1. Fungsi pengiring tari / pertunjukkan ................................................. 52 a. Memberi Ilustrasi dan Membantu Memberi Penguatan Penjiwaan Karakter b. Penyekat Adegan .......................................................................... 53 c. Membantu Mempertegas Irama Gerak Tari .................................. 53 d. Merangsang Seniman Pelakon untuk Bersemangat dalam Menari53 e. Mengiringi Tembang .................................................................... 53 2. Fungsi hiburan ................................................................................... 54 3. Fungsi kontribusi terhadap kelangsungan dan stabilitas budaya ....... 54 4. Sebagai Sarana Ekonomi ................................................................... 54 BAB V KESIMPULAN ................................................................................ 56 52 A. KESIMPULAN ................................................................................... 57 B. SARAN ............................................................................................... 59 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 60 DAFTAR ACUAN INTERNET .................................................................. 61 Lampiran I Data Narasumber ..................................................................... 62 Lampiran II Dokumentasi Bersama Narasumber ..................................... 63 DAFTAR GAMBAR Gambar .................................................................................................25 Gambar .................................................................................................33 Gambar .................................................................................................34 Gambar .................................................................................................34 Gambar .................................................................................................34 Gambar .................................................................................................35 Gambar .................................................................................................35 Gambar .................................................................................................35 Gambar .................................................................................................36 Gambar .................................................................................................36 Gambar ...............................................................................................37 Gambar ...............................................................................................37 Gambar ...............................................................................................61 Gambar ...............................................................................................61 DAFTAR TABEL Tabel 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan hasil cipta manusia dan juga merupakan suatu kekayaan yang sampai saat ini masih kita miliki dan patut kita pelihara. Tiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan masyarakat lain. Beragam kebudayaan inilah yang menjadi bukti bahwa bangsa kita kaya akan budaya. Beragam kebudayaan di Indonesia, berarti beragam pula jenis, bentuk serta kebiasaan masyarakatnya. Dengan keberagaman tersebut, akan banyak hal yang membedakan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Tetapi hal itu juga yang akan menjadi persamaan antara perbedaan tersebut, yakni menjadikan kebudayaan itu sebagai salah satu ciri khas dari masyarakat tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Rarp Linton Ihromi, 200018 bahwa “kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan masyarakat manapun dan tidak hanya mengenai sebagian dari cara hidup oleh masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih diinginkan. Meskipun banyak perbedaan diantara kebudayaan-kebudayaan manusia, namun isi dari kebudayaan yang berbeda itu dapat digolongkan kedalam sejumlah katagori yang sama”. Menurut Taylor dalam Soekanto 2002172 “kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat”. 1 2 Koentjaraningrat 1980193 menyatakan bahwa “kebudayaan adalah keseluruhan dari kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkannya dengan cara belajar dan tersususn dalam kehidupan masyarakat. Kebudayaan yang terdapat dan berkembang di masyarakat paling sedikit terdiri atas tiga wujud yaitu ideal,tata kelakuan dan kebudayaan fisik”. Dari uraian para ahli di atas dapat disimpulkan kebudayaan merupakan seluruh tata cara kehidupan manusia atau masyarakat yang teratur, hal ini disebabkan karna kebudayaan meliputi seluruh tindakan manusia atau masyarakat serta hasil karya yang mencakup kebiasan-kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat di lingkungan tempat mereka hidup. Tidak jarang salah satu dari unsur kebudayaan tersebut dijadikan sebagai identitas dari keberadaan masyarakat tersebut. Salah satu dari unsur kebudayaan tersebut ialah kesenian. Dimana kesenian banyak dijadikan sebagai ciri khas dari keberadaan masyarakat tertentu baik yang mendiami wilayah mereka sendiri atau sebagai tanda keberadaan mereka di wilayah masyarakat lainnya. Hal ini dilakukan agar keberadaan masyarakat tersebut diketahui oleh masyarakat lainnya, kesenian mereka tetap terjaga dan dilestarikan walau masyarakat tersebut berpadu dengan kesenian masyarakat lain. Berbicara tentang perpaduan satu kesenian masyarakat dengan masyarakat yang lain, dapat kita temui di wilayah Sumatera bagian Utara. Sumatera Utara merupakan salah provinsi di pulau Sumatera, dengan ibukota Medan. Sumatera Utara terdiri dari 33 kabupaten antara lain Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, Kabupaten Dairi, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Karo, Kabupaten Labuhan batu, 3 Kabupaten Labuhan batu Selatan, Kabupaten Labuhan batu Utara, Kabupaten Langkat, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara,Kabupaten Pakpak Barat, Kabupaten Samosir, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir, Kota Binjai, Kota Gunung sitoli, Kota Medan, Kota Padang sidempuan, Kota Pematang siantar, Kota Sibolga, Kota Tanjung balai, Kota Tebing Tinggi. Dari beberapa kabupaten yang terdapat di Sumatera Utara terdapat pula masing-masing etnis baik etnis yang berasal dari Sumatera Utara sendiri maupun etnis dari luar Sumatera Utara. Sumatra Utara memiliki khasanah kekayaan budaya yang beraneka ragam. Di Propinsi Sumatera Utara terdapat beberapa etnis yang mendiami propinsi tersebut diantaranya adalah etnis Melayu, etnis Nias, etnis Batak Toba, etnis Pakpak, Karo, Simalungun, Tapanuli Tengah, etnis Tapanuli Selatan yang terdiri dari etnis Sipirok, etnis Angkola, Padang Bolak, serta Mandailing, Namun ada juga pendatang seperti etnis Minang, Jawa serta Aceh. Pendatang ini membawa kebudayaan serta adat-istiadatnya masing-masing. Adapun kebudayaan tersebutlah yang dapat menjadi identitas dari masing-masing masyarakat pada etnis tersebut. Salah satu dari kebudayaan yang dijadikan sebagai identitas keberadaan masyarkat tersebut ialah kesenian. Seperti yang telah dipaparkan di atas, bahwasanya di Sumatera Utara memiliki keragaman budaya khususnya pada bidang kesenian, antara lain bidang seni musik, tari, kerajinan tangan dan seni pertunjukan teater daerah. Sebagai 4 contoh pada bidang seni musik ada alat musik Taganing, Suling Batak dari etnis Batak, Gendang Melayu, Gambus dari etnis Melayu. Pada bidang seni tari mempunyai Tor-tor dari etnis Batak, Serampang dua belas dari etnis Melayu. Pada bidang kerajinan tangan ada ulos etnis batak serta dari segi seni pertunjukan yakni opera batak. Selain dari etnis batak dan etnis melayu, masih banyak lagi kesenian yang dimiliki oleh etnis - etnis lainnya yang ada di Sumatera Utara. Disamping itu juga, panggung kesenian di Sumatera Utara juga diisi oleh beberapa kesenian yang berasal dari etnis pendatang yang mendiami wilayah tersebut, seperti seni Pertunjukan Wayang Orang yang berasal dari etnis Jawa, tari Saman dari Aceh, kesenian Barongsai dari etnis Tionghoa serta tari Piring dari Minangkabau. Adapun kesenian yang akan dibahas dalam penelitian ini ialah kesenian yang berasal dari etnis Jawa yaitu seni pertunjukan Wayang. Yakni pertunjukan Wayang Orang yang terdapat di Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Wayang adalah bentuk perwujudan budaya yang sangat istimewa karena memiliki sifat-sifat adiluhung dan edipeni bahasa jawa, yaitu sangat agung, luhur, dan juga indah etika dan estetika. Wayang berfungsi sebagai tontonan dan tuntunan, dan merupakan gabungan lima jenis seni, yakni seni widya filsafat dan pendidikan, seni drama pentas dan musik karawitan, seni gatra pahat dan seni lukis, seni ripta sangit dan sastra, seni cipta konsepsi dan ciptaan-ciptaan baru. Wayang merupakan kesenian tradisional Indonesia yang terutama berkembang di wilayah Jawa dan Bali. Tumbuh dan berkembangnya kesenian ini telah diakui oleh UNESCO. sumber Orang. 5 Pada umumnya wayang dimainkan berisi cerita rakyat atau sejarah di daerah Jawa. Wayang sendiri terdiri dari beberapa jenis, tetapi yang lebih terkenal dan sering dipertunjukkan ialah Wayang Kulit dan Wayang Orang. Dimana wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi tokoh dalam cerita sedangkan Wayang Orang dimainkan oleh manusia yang memakai kostum sesuai dengan tema cerita yang dimainkan, sekaligus menjadi tokoh dalam cerita Wayang Orang tersebut. Menurut Khayam 2000 371, bahwa wayang orang lahir pad abad XVIII, penciptanya adalag Mangku Negara Pertama, menurut belia wayng orang merupakan bentuk seni tradisional yang eksklusif dipentaskan hanya di lingkungan kraton. Karya sastra yang menjadi bahan cerita wayang sudah ditulis oleh para pujangga Indonesia sejak pada masa kerajaan kerajaan pada zaman dahulu yakni cerita tentang Ramayana dan Mahabrata sejenis karya sastra yang menceritakan kisah kepahlawanan, yang dia angkat dari kitab – kitab india, Selanjutnya para pujangga Jawa tidak lagi hanya menerjemahkan Ramayana dan Mahabarata ke bahasa Jawa, tetapi menggubahnya dan menceritakan kembali dengan memperkaya falsafah dan adat istiadat Jawa kedalam bentuk pertunjukan baik Wayang Kulit maupun Wayang Orang. Dalam pertunjukan wayang orang terdapat beberapa unsure perhatian penting yakni; ontowacono atau dialog tokoh, kostum, bentuk tubuh, prilaku dang ending menjadi salah satu unsure yang tak kala pentingnya yang selalu eksis dalam pengiring pertunjukkan wayang orang. Gending adalah salah satu istilah yang sangat penting di dalam kerawitan dan gamelan. Istilah ini digunakan untuk memberi nama lagu-lagu yang disajikan oleh gamelan baik secara instrumental 6 saja maupun dengan vocal dan memiliki titi laras yang artinya notasi tulis, huruf, angka, atau lambang yang menunjuk pada racikan tanda-tanda nada menurut suatu nada tertentu, dalam gamelan titi laras yang dipergunakan biasanya adalah titi laras Slendro dan titi laras Pelog. Yang mana di dalam titi laras ini memiliki pathet sebagai aturan dalam menentukan garapan / pembagian nada di dalam membuat komposisi musik gamelan. Pada penelitian ini penulis lebih fokus kepada musik pengiring pertunjukan Wayang Orang. Iringin pada pertunjukan wayang orang berasal dari alat musik tradisional Jawa yang disebut dengan Gamelan. Gamelan adalah salah satu ansambel musik daerah yang berasal dari pulau jawa yang alat musik yang terdiri dari berbagai macam variasi bentuk dan ukuran, serta mempunyai bunyi yang berbeda-beda. Cara memainkannya pun ada bermacam-macam, namun kebanyakan di antaranya dipukul/ditabuh. Ansambel gamelan ini terdiri dari dari 1. Gong, 2. kempul, 3. kenong 4. kethuk 5. kempyang 6. celempung 7. suling 8. kemanak 9. kendhang, 10. rebab 7 11. saron 12. Bonang 13. slenthem Dari segi cara penyajiaannya, Wayang Orang bukan hanya menampilkan dialog antar tokoh tetapi juga menampilkan musik sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa pertunjukan wayang orang merupakan perpaduan dari beberapa cabang kesenian yang diantaranya seni musik. Jika dilihat dari sisi musik, peran musik disini ialah sebagai pengiring pertunjukan diantaranya mengiringi adegan – adegan, mengiringi tarian yang terdapat dalam pertunjukkan, mengiringi derap langkah, peperangan atau pada saat dialog masing – masing dari lakon pertunjukkan. Selain itu, dalam penyajiaan wayang orang terdapat dua bagian, Pertama dari segi bentuk atau wujud dari pertunjuukan yang dapat dilihat dengan kasap mata yang terdiri dari beberapa unsur penunjang dalam pertunjukan wayang orang antara lain, kostum, dialog, pemain, musik iringan dan lain – lain. Kedua cara penyajian yakni dapat dilihat dari bentuk penyajiaan pertunjukkan yakni menampilkan cerita dan adegan dari pertunjukkan wayang orang yang diiringi oleh musik sesuai dengan isi dari cerita tersebut. Musik iringan dimainkan sebagai pertanda bahwa akan dimulainya pertunjukan tersebut. Musik iringan dimainkan untuk mengisi suasana didalam pertunjukan Wayang Orang sesuai dengan alur cerita, mengiringi lakon pada saat berjalan, bertempur dan lain sebagainya. penyajian musik tersebut sesuai dengan adegan yang sedang dilakukan oleh para wayang. Alat musik yang digunakan dan dimainkan sesuai dengan kebutuhan suasana yang sedang terjadi dalam alur 8 cerita. Selain sebagai pengiring suasana musik juga mengiringi gerak tari yang terdapat pada pertunjukan tersebut. Selain untuk mengiringi peertunjukan tersebut musik pengiring wayang orang memiliki fungsi lain. Diantara dapat dipaparkan pada bab IV nantinya. Berdasarkan uraian diatas nampak jelas keterlibatan beberapa alat musik tradisonal dalam pertunjukan Wayang Orang. Dari penjabaran yang telah disebutkan diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul, “Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Pengiring Pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut 1. Bagaimanakah keberadaan pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? 2. Bagaimanakah perkembangan musik pengiring pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? 3. Bagaimanakah bentuk penyajian musik pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? 4. Bagaimanakah fungsi musik iringan pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? 9 5. Bagaimanakah musik iringan yang dipakai dalam pola tari – tarian dalam pertunjukkan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? 6. Alat musik apa saja yang digunakan dalam mengiringi pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? C. Pembatasan Masalah Karena luasnya permasalahan yang diambil, maka perlu dilakukan pembatasan masalah untuk memudahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Bagaimana bentuk penyajian musik pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? 2. Bagaimana fungsi musik iringan terhadap adegan dalam pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? 3. Apa saja alat musik yang digunakan dalam mengiringi pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? 4. Bagaimanakah musik iringan yang dipakai dalam pola tari – tarian dalam pertunjukkan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, indentifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana bentuk pertunjukan dan fungsi musik pengiring Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang?”. 10 E. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan selalu mengarah pada tujuan, yang merupakan suatu keberhasilan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan jawaban atas pertanyaan dalam penelitian. Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah 1. Mendeskripsikan alat musik yang digunakan dalam pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. 2. Mendeskripsikan bentuk penyajian musik pengiring pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. 3. Mendeskripsikan fungsi musik pengiring pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. F. Manfaat penelitian Temuan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai 1. Sebagai bahan motivasi bagi setiap pembaca, khususnya generasi muda masyarakat Batang Kuis Kebupaten Deli Serdang. 2. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat atau lembaga yang membangun visi dan ,misi kebudayaan khususnya dibidang seni tradisional. 3. Sebagai bahan referensi untuk menjadi acuan pada penelitian yang relevan dikemudian hari. 4. Sebagai apresiasi bagi mahasiswa dan mahasiswi program studi musik di Universitas Negeri Medan. 57 BAB V KESIMPULAN A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan di lapangan dan penejelasan yang sudah diuraikan mulai dari latar belakang hingga pembahasan, maka dapat disimpulkan secara keseluruhan terhadap Musik Pengiring Wayang Orang Di Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang sebagai berikut 1. Wayang orang atau yang aslinya dalam Bahasa Jawa disebut wayang wng adalah salah satu jenis teater tradisional Jawa yang merupakan gabungan antara seni drama yang berkembang di Barat dengan pertunjukan wayang yang tumbuh dan berkembang di Jawa. Jenis kesenian ini pada mulanya berkembang terutama di lingkungan keraton dan kalangan para priyayi Jawa. Wayang wng adalah sebuah pertunjukan seni tari drama dan teater yang mengambil cerita Ramayana dan Mahabarata sebagai induk ceritanya. Wayang orang yang digolongkan ke dalam bentuk drama seni tari tradisional. Sebutan wayang berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti bayangan. 2. Alat musik yang digunakan dalam pertunjukan wayang orang adalah alat musik Alat musik Idiofon yang terdiri dari, Gong/kempul, kethuk/kempyang, Kemanak, Slenthem, Saron, Bonang, Kenong. Alat Musik Membranofon yaitu Kendhang. Alat Musik Kardofon yang terdiri dari Rebab dan celempung. Dan alat musik Aerofon yaitu suling. Alat 57 58 musik pengiring wayang orang juga mempunya fungsi tersendiri pada saat memainkanya antara lain sebagai pengatur irama, tempo dan pengatur perubahan tempo lambat dan cepat, kebersamaan, kekompakan, kestabilan tempo dan irama sangat diperlukan agar tidak terjadi saling mendahului, sebagai pemangku lagu atau pembawa melodi pokok. sebagai pelengkap lagu agar terdapat komposisi bunyi musik yang harmonis. 3. Dalam pertunjukan Wayang Orang terdapat bentuk yang merupakan unsur-unsur dasar dari susunan pertunjukan, terdiri dari strukutur yang memiliki unsure sebagai pendukung pertunjukan tersebut antara lain pertama seniman, kedua alat musik, ketiga kostum dan tata rias, keempat lagu yang disajikan, kelima tempat pertunjukan Cara penyajian dari pertunjukan wayang orang ini ialah secara bertahap atau sering disebut dengan adegan atau bebeken dalam istilah jawa pertunjukkan. Pada pertunjukkan wayang orang ini terdepat tujuh adegan dan disetiap adegan terdapat sub bagian dari satu adegan tersebut. Setiap adengan dalam pertunjukan diiringi oleh Gending lagu yang mengiringi, serta memiliki titi laras dan pathet sebagai acuan dalam pengolahan musiknya. 4. Fungsi dari musik pengiring pertunjukan wayang orang ialah sebagai berikut, pengiring tari dan pertunjukan, fungsi kontribusi terhadap kelangsungan dan stabilitas budaya fungsi sebagai sarana ekonomi terkhusus bagi Sanggar Tetas di desa Tanjung Sari Kecamtan Batang Kuis. 59 B. SARAN Dari hasil kesimpulan penelitian diatas, maka dapat diajikan beberapa saran antara lain sebagai berikut 1. Penulis berharap dengan adanya penelitian ini agar lebih meningkatkan kreativitas dalam berkesenian khususnya pada pertunjukan Wayang Orang. 2. Penulis berharap agar masyarakat Jawa dapat menjaga, mengembangkan serta melestarikan kesenian Wayang Orang yang ada pada masyarakat Jawa khususnya di lingkungan Sanggar Tetas Kecamatan Batang Kuis. 3. Diharapkan kepada masyarakat Jawa khususnya kepada pemerintah daerah agar senantiasa memperkenalkan berbagai seni pertunjukan Wayang Orang kepada masyarakat luas baik lokal maupun diluar daerah. Dengan begitu keberadaan dari pertunjukan Wayang Orang tersebut semakin diketahui. 4. Dengan meningkatkan kepedulian terhadap kesenian daerah, berarti telah menyelamatkan anak cucu kita dari pengaruh budaya luar yang akan merusak budaya sendiri. 72 56 60 DAFTAR PUSTAKA Ahimsaputra Heddy Shri, Khayam Umar, Suharioso SK. 2000. Ketika Orang Jawa Nyeni. Yogyakarta Galang Pers. Aminudin. 2009. Apresiasi Karya Seni Musik Daerah Nusantara. Bandung Sarana Ilmu Pustaka. Delfiana, Sinaga. 2015. Skripsi. Gondang Hasapi Pada Upacara Ritual Parmalim Si Pahasada di Huta Tinggi Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir Kajian Bentuk Penyajian dan Fungsi. Medan. Djelantik, AAM. 2001. Estetika. Bandung Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Bandung . 2008. Estetika Sebuah Pengantar. Denpasar STSI Denpasar Endraswara, Suwardi. 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan. Sleman Pustaka Widyatama. Herusatoto, Budiono. 2000. Simbolime dalam Budaya Jawa. Yogyakarta Hanindita Ihromi 2000. Pokok Antropologi Budaya. Jakarta Gramedia. Kurnia, Helen. 2013. Skripsi. Pemeranan Gamelan Sebagai Pengiring Wayang Kulit di Grup Krido Laras Kota Medan. Medan Langer, Susanne K. 1998. Rout-Ledge Encyclopedia Of Philosophy. London. Muhammad, Arni. 2005. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara. Mulyono, Sri. 1982. Wayang dan Filsafat Nusantara. Jakarta Inti Idayu Pres . 1982. Wayang Asal – Usul Filsafat dan Masa Depannya. Jakarta Inti Idayu Pres. Purwadi. 2007. Seni Pendalangan Wayang Purwo. Yogyakarta Panji Pustaka. Suroso. Panji 2002. Skripsi. “Peranan gending di dalam seni pertunjukan Wayang orang suatu kajian etnomusikologi”. 61 Sastrianda. Azzaristia 2012. Skripsi. Musik Pengiring Tari Munalo Dalam Upacara Adat Perkawinan Di Kecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah. Medan Soedarsono. 1990. Tinjauan Seni Sebuah Pengantar untuk Apresiasi Seni. Yokyakarta Saku Dayar Sana. , 1999. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Siyo, Kasim. Dkk. 2008. Wong Jowo di Sumatera. Pujakesuma. Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi, Suatu Pengantar. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung Alfabeta. Suci Rahmadhani HSB 2015. Skripsi. Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Gondang Sarama Babiat di Huta Pidoli Dolok Panyabungan Kab. Mandailing Natal. Medan Etika Jawa dalam Tantangan Sebuah Bunga Ramapai. Yayasan Konisius Zuraidah, Nita. 2015. Skripsi. Pertunjukan wayang orang di Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Medan. DAFTAR ACUAN INTERNET
Alat Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan Adalah Dengan – Mungkin tidak salah menyebut suara sebagai tanda; agar kenangan dapat disimpan di sana, suara dapat dilihat sebagai semacam kartu memori. Gambar langsung muncul saat saya mendengar lagu, misalnya. Atau, saya dapat mengingat peristiwa yang berbeda karena lagu yang berbeda. Dalam terbitan Jagoan Wagen bulan September 2021 berjudul “Bane” karya Laring, sebuah laporan bunyi, saya mengartikan bunyi sebagai pengalaman waktu, karena laporan ini ingin menangkap dan menunjukkan tanda birama yang mengandung kata dan bunyi lainnya. . Namun saat ini kata tersebut tidak ada seperti kata pada umumnya, tidak memiliki bunyi lain seperti bunyi itu sendiri. Suara ada sebagai utas pemikiran terkadang dengan cara yang adalah persepsi. Mungkin tidak salah untuk berpikir bahwa suara yang kita kenal direkam, tetapi dapat dipahami bahwa itu berbeda dari cara kita memahami kata-kata dalam kehidupan sehari-hari. Dalam “Bane” karya Laring, telinga saya seakan menangkap kata-kata yang terus bermunculan di media. Dalam topik ini, kata-kata dan suara adalah hal-hal yang dikembangkan, kata-kata yang diungkapkan seperti kecemasan, kebosanan, dll. Penampil mencoba menangkap suara dan emosi stilisasi kata bisa menjadi kumpulan kenangan selama sakit, karena kata bisa menunjukkan perubahan makna. Secara sederhana, hal ini bisa dilihat dari kata “covid” itu sendiri. Di awal tahun 2019 ini sepertinya kata tersebut sudah tidak ada hubungannya dengan masyarakat di Indonesia, padahal arti kata “covid” sudah berubah di tahun 2020 lalu. Namun, meskipun kami telah melalui stilisasi suara, kami tidak dapat memprediksi perubahan dan makna kata di tahun-tahun Tmmd Komsos Dengan Tokoh Agama Di Masjid Baitul MuttaqinLaporan audio yang disebut “Bane” ini dapat dianggap sebagai upaya untuk menangkap perasaan penyakit saat ini, rekaman perasaan, yang pada akhirnya akan menjadi rekaman yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata atau frasa, tetapi dengan suara – atau – dari kata-kata umum. Dalam suara ini, yang terpenting adalah efek suara. Misalnya, ada pembaca berita—yaitu Pralaya—dengan kecepatan tinggi. Kemudian bergabunglah dengan Pataaka, yang mengekspresikan lebih banyak emosi melalui suara, dan Mamala, yang mengisi lapisan lain dalam presentasi suara ini sangat membantu sebagai ilustrasi bagi audiens untuk memahami ide yang disajikan. Gambar ini di sisi lain adalah umpan untuk membujuk orang agar melanjutkan pertunjukan, tetapi satu hal yang mengejutkan saya adalah kata-katanya. Mungkin kata-kata bisa menjadi panduan bagi teman-teman tunarungu, tapi bagaimana sebuah permainan musik bisa diartikan berdasarkan kata-kata? Agaknya, kata-kata tersebut harus dianggap mewakili tangisan yang dibuat oleh satu pemain dan bukan tangisan pemain lainnya. Penanda menjadi penting, seperti angka-angka dalam sebuah orkestra. Ini seperti Pralaya yang baru saja membaca berita. Seberapa serampangan? Namun, skornya akan kecil untuk interpretasi, namun penting untuk membaca musik yang dimainkan, yang sangat berbeda dari suara ini merupakan rangkaian suara yang mencoba menangkap kata-kata, proses, dan suara yang beredar saat flu. Oleh karena itu, meskipun bunyi-bunyian atau kata-kata dikenal indah, namun keadaan penyakit selalu terlihat dalam karya ini bunyi mobil, bunyi tangisan, kegelisahan, dan suara-suara yang kini layarnya hitam putih, Anda melihat seorang wanita berdiri diam di depan, di sebelah kanannya ada wanita lain yang sedang bergerak. Lambatnya gerakan wanita itu seperti mengukur tubuh wanita yang diam tadi. Itu menutupi setiap inci tubuhnya dari leher ke bahu kanan, sejauh lengan. Saat mencapai ukuran tubuh di atas tangan, itu bukan satu inci atau satu tangan, tetapi memegang tangan dengan jari, lurus ke bawah ke telapak tangan. Saat itu, tangan kanan wanita pendiam itu dijulurkan dengan jari telunjuk hingga mencapai garis lurus seperti bahu. Setelah itu, siku wanita yang berdiri diam dilepaskan dengan siku wanita lain yang ditekuk. Gerakan tersebut diulangi dengan mengukur tangan kiri dengan keempat jari kemudian menekuk siku tangan kiri. Seolah-olah penari wanita yang bergerak maju itu sedang memberikan instruksi kepada wanita yang berdiri Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan Adalah Dan. Pertunjukan ini merupakan karya Krisna Satya, penari asal Bali yang lolos seleksi undangan proyek Helatari Salihara 2021. Helatari Salihara adalah festival tari dua tahunan yang diselenggarakan oleh Komunitas Salihara. Helatari menawarkan pertunjukan tari baru yang memanfaatkan kekayaan tradisi tari Indonesia dan internasional. LaporanKegiatan ini diawali dengan pembacaan sinopsis tari oleh guru tari Tony Prabowo. Sinopsis dari Elbow Awaken ini mengeksplorasi hubungan antara tubuh dan ruang yang terinspirasi dari konsep desain.. Selain melihat ukuran ruang tamu, karya ini juga melihat bagaimana setiap bagian tubuh digunakan untuk bekerja dengan gayanya yang unik. Krisna Satya terlihat membebaskan imajinasi koreografinya dari pelajaran-pelajaran eksotik mencari tradisi yang juga terinspirasi dari pemaparan pertama dari pertunjukan ini adalah seorang penari laki-laki tampil dengan bentuk kaki abu-abu dan kedua tangan direntangkan lurus ke depan, posisi badan menyentuh tanah. Gerakan ini mirip dengan beberapa gerakan yoga. Kepala penari bergerak perlahan ke arah langit diikuti badannya, lalu tiba-tiba jatuh ke depan. Adegan selanjutnya dilukis di mana tiga penari wanita terlihat mengenakan kebaya polos dengan obi Bali, masing-masing kebaya berwarna merah, biru, dan abu-abu, dengan orang di bawahnya mengenakan setelan jarik tetapi bukan setelan jarik Bali, melainkan setelan jarik Jawa. karena salah satu dari mereka memilikinya. dasar pisau. Ketiga penari wanita ini bergerak, terkadang dengan gerakan rampak atau Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan AdalahAwalnya saya mengira gerakan para penari itu simbolis. Hal ini terlihat pada gerakan pergelangan tangan dan gerakan ibu jari, jari telunjuk, kelingking, atau lima jari secara bersamaan. Setelah menjelajahi adegan-adegan yang menampilkan dua, tiga, atau empat penari, pertunjukan ini menawarkan percakapan berbagai gaya tetapi satu tema, yaitu pengukuran dan pengamatan gerakan-gerakan yang melibatkan siku atau lutut. Gerakan berdiri, duduk, atau aktivitas 200 dua ratus. “Umah siku satak” adalah tembok yang luas kelilingnya 200 meter, dengan maksimal dua meter dari pemiliknya Gunawarman dan Parabawa, 2021. PikiranMulai menit kesepuluh, penari pria lainnya muncul dalam adegan dengan penari wanita berbaju merah. Hanya mereka berdua, menggerakkan pergelangan kaki mereka maju mundur dan berbicara melalui gerakan mereka. Kemeja putih tanpa lengan dan celana hitam selutut. Berbeda dengan penari wanita yang memakai ageman Bali, penari pria di sini tidak memakai seragam. Rutinitas tarian pria dan wanita berlangsung 5 menitTempat yang berbeda. Salah satu ciri khasnya adalah kedua penari duduk saling berhadapan di dalam ruangan dengan kaki lurus ke depan, kaki disusun dalam tiga langkah. . Setinggi kaki, ada ruang tersisa yang bisa diisi. Perbedaan yang diciptakan oleh perpindahan membutuhkan sudut fisik yang tidak dapat diukur dengan Episode Boboiboy. Tak ayal, lokasi yang digunakan untuk pemotretan berbeda-beda. Mulai dari area outdoor seperti rerumputan, padang rumput, area seperti pendhapa Bali yang merepresentasikan gaya Bali, bangunan tempat tinggal, hingga bangunan modern seperti pot. Dari situ terlihat bahwa karya ini berbeda karena berkaitan dengan ide desain tradisional. Fungsi ini memberi pemirsa penyajian gambar yang tidak monoton seperti presentasi online karena jumlahnya yang perasaan ruang dalam tubuh. Ruang-ruang dalam tubuh bergerak dengan mengatur gerakan siku sehingga dapat bekerja di sudut mana pun. Sudut itu didasarkan pada lokasi fisik lain. Selain berfokus pada gerakan siku, film ini juga menampilkan banyak gerakan kaki. Sudut yang tercipta dari gerakan ini tidak hanya pada gerakan siku, tetapi juga pada gerakan antara kaki dan betis, serta gerakan tubuh dan tangan. Desain tugas menggunakan berbagai jenis gerakan dan jumlahnyaDi mana ditangkap oleh mata kamera, karya ini harus dilihat dan diapresiasi oleh penikmat seni yang ingin membaca’ & Prabawa, 2021. Kajian Hot Tub Bale Meten Sakutu di Seminyak, Kabupaten Badung – Dalam Tarekat Naqsyabandiah Babussalam Langkat Kajian Terhadap Fungsi, Makna, Teks, Dan Struktur MelodiMengungkap Hashtag Wilds, Siapa Anda? Ini merupakan upaya kolaboratif para peserta program residensi Seniman Pasca Keterampilan PSBK 2020. Mereka adalah Chairol Iman Seni Rupa dari Surakarta, Egi Adrice Seni Musik dari Indramayu, Rozzaq alias Ozaques Seni Rupa dari Yogyakarta, Teguh Hadiyanto alias teHAto Seni Rupa dari Jakarta dan satu artis/penampil pendukung, Chaerus Sabry. Pertunjukan ini ditayangkan di media dengan maksud pertunjukan virtual. Pemirsa tidak hanya bisa melihat drama tetapi juga melihat efek visual yang yang mereka katakan? Pertanyaan muncul di menit-menit pertama. Keheningan dalam kondisi tertentu dan gerakan yang dilakukan para pemain menimbulkan banyak pertanyaan. Selain gerak, kata merupakan bahasa yang menggambarkan sifat dan tujuan orang yang bergerak. Secara umum, laporan ini didasarkan pada kritik para pemain di media ini membawa saya dalam pikiran saya menjelajahi web, menggesek layar perangkat saya ke atas dan ke bawah. Berkomunikasi dalam tulisan, berbisik dalam hati, suka kancing, suka tidak suka, berfoto bersama. Tindakan ini dilakukan secara bersamaanPrinsip2 Seni Grafis
Jawabandukung,gendong,gamelan, giatPenjelasanaku jwb giat krn ada salah satu soal yg aku dpt dari salah satu web ya web ny membahas contoh soal seni budaya kelas 10 dan kunci jawabannya 24. Alat musik yang digunakan dalam mengiringi sosok bayangan calungb. tanjidorc. gongd. lesung pipie. giatJawab emaaf kalo salah yah aku cmn mau membantu kamu belum kena kedipan matahari dari sayyya
Bayangan adalah representasi visual dari suatu objek yang tercipta ketika cahaya memantul dari objek tersebut dan mencapai mata. Bayangan seringkali dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan, misterius, atau bahkan menyeramkan. Namun, bayangan juga bisa digunakan sebagai media seni yang menarik perhatian. Salah satu cara untuk menciptakan karya seni berdasarkan bayangan adalah dengan menggunakan alat musik sebagai pengiring. Berikut adalah beberapa alat musik yang dapat digunakan untuk mengiringi sosok bayangan 1. Biola Biola adalah alat musik gesek yang terdiri dari kotak resonansi, leher, dan senar. Suara yang dihasilkan dari biola sangat indah dan lembut sehingga cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang romantis atau sentimental. Selain itu, biola juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 2. Piano Piano adalah alat musik yang terdiri dari beberapa puluh tuts yang dapat dimainkan dengan jari. Suara yang dihasilkan dari piano sangat kaya dan kompleks sehingga cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang dramatis atau emosional. Piano juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 3. Gitar Gitar adalah alat musik petik yang terdiri dari dawai dan kotak resonansi. Suara yang dihasilkan dari gitar sangat khas dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang santai atau bersemangat. Gitar juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 4. Drum Drum adalah alat musik perkusi yang terdiri dari beberapa bagian seperti snare, bass, dan cymbal. Suara yang dihasilkan dari drum sangat ritmis dan energik sehingga cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Drum juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 5. Seruling Seruling adalah alat musik tiup yang terdiri dari pipa kecil dengan lubang-lubang yang dapat ditutup atau dibuka dengan jari. Suara yang dihasilkan dari seruling sangat lembut dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang romantis atau sentimental. Seruling juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 6. Harpa Harpa adalah alat musik petik yang terdiri dari beberapa puluh senar yang dapat dimainkan dengan jari. Suara yang dihasilkan dari harpa sangat indah dan lembut sehingga cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang romantis atau sentimental. Harpa juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 7. Saxophone Saxophone adalah alat musik tiup yang terdiri dari pipa panjang dengan mulut dan lubang-lubang yang dapat ditutup atau dibuka dengan jari. Suara yang dihasilkan dari saxophone sangat unik dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Saxophone juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 8. Trompet Trompet adalah alat musik tiup yang terdiri dari pipa panjang dengan mulut dan lubang-lubang yang dapat ditutup atau dibuka dengan jari. Suara yang dihasilkan dari trompet sangat khas dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Trompet juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 9. Bass Bass adalah alat musik petik yang terdiri dari beberapa senar panjang dan kotak resonansi besar. Suara yang dihasilkan dari bass sangat khas dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Bass juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 10. Klarinet Klarinet adalah alat musik tiup yang terdiri dari pipa panjang dengan mulut dan lubang-lubang yang dapat ditutup atau dibuka dengan jari. Suara yang dihasilkan dari klarinet sangat khas dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Klarinet juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 11. Flute Flute adalah alat musik tiup yang terdiri dari pipa kecil dengan lubang-lubang yang dapat ditutup atau dibuka dengan jari. Suara yang dihasilkan dari flute sangat lembut dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang romantis atau sentimental. Flute juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 12. Oboe Oboe adalah alat musik tiup yang terdiri dari pipa panjang dengan mulut dan lubang-lubang yang dapat ditutup atau dibuka dengan jari. Suara yang dihasilkan dari oboe sangat unik dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Oboe juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 13. Cello Cello adalah alat musik gesek yang terdiri dari kotak resonansi besar, leher, dan senar. Suara yang dihasilkan dari cello sangat indah dan lembut sehingga cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang romantis atau sentimental. Selain itu, cello juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 14. Xylophone Xylophone adalah alat musik perkusi yang terdiri dari beberapa batang kayu yang diletakkan di atas rangka. Suara yang dihasilkan dari xylophone sangat khas dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Xylophone juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 15. Maracas Maracas adalah alat musik perkusi yang terdiri dari dua bola kecil yang diisi dengan biji atau pasir. Suara yang dihasilkan dari maracas sangat ritmis dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Maracas juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 16. Cajon Cajon adalah alat musik perkusi yang terdiri dari kotak kayu berbentuk persegi panjang. Suara yang dihasilkan dari cajon sangat khas dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Cajon juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 17. Triangle Triangle adalah alat musik perkusi yang terdiri dari sebuah segitiga kecil dengan satu sisi terbuka. Suara yang dihasilkan dari triangle sangat unik dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Triangle juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 18. Gong Gong adalah alat musik perkusi yang terdiri dari sebuah plat logam besar yang digantungkan. Suara yang dihasilkan dari gong sangat kuat dan dramatis sehingga cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Gong juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 19. Organ Organ adalah alat musik tiup yang terdiri dari beberapa ratus pipa dengan mulut dan lubang-lubang yang dapat ditutup atau dibuka dengan jari. Suara yang dihasilkan dari organ sangat kaya dan kompleks sehingga cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang dramatis atau emosional. Organ juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 20. Theremin Theremin adalah alat musik elektronik yang dimainkan dengan gerakan tangan di sekitar antena. Suara yang dihasilkan dari theremin sangat unik dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang misterius atau menyeramkan. Theremin juga dapat memperkuat suasana romantis atau sentimental jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 21. Accordion Accordion adalah alat musik yang terdiri dari beberapa bagian seperti bass, treble, dan reed. Suara yang dihasilkan dari accordion sangat khas dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang santai atau bersemangat. Accordion juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 22. Kalimba Kalimba adalah alat musik petik yang terdiri dari beberapa dawai kecil yang dipasang di atas kayu atau logam. Suara yang dihasilkan dari kalimba sangat lembut dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang romantis atau sentimental. Kalimba juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 23. Gamelan
Alat Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan Adalah Dan – Soal Model Seni Budaya Kelas 10X SMA/MA/SMK Semester 1 & 2 2019 & 2020 – Pada kesempatan kali ini akan membahas Soal Kelas 10 Seni Budaya dan Essay Jawaban mata kuliah. kunci. Lengkapi pertanyaan Mari kita berlatih bersamaDi bawah ini adalah soal-soal tes latihan semester dan dua mata pelajaran Seni Budaya untuk kelas 10 Soal-soalnya pilihan ganda serta soal essay/deskriptif dengan kunci jawaban Soal ini dimaksudkan sebagai bahan soal latihan untuk siswa kelas 10 Ok langsung saja ke materi contoh soal seni budaya kelas 10. Semoga bermanfaat dan selamat Lagu/musik sederhana b. Dikenal sebagai nama artis c. Ciri-ciri lagu dalam konteks budaya d. Menggambarkan kehidupanJudul Karya Ulasan Seni Pertunjukan 229. Alat musik berupa lantai kayu dengan bambu atau logam dapat disusun Apa yang dimaksud dengan spanram! Ayo! Resep untuk prosedur mata cepat tanpa laser dan tetes! 5 langkah membuat mata Anda… SAMSUNG S9 dengan total Rp Cepat, jangan selesai! Anda tidak perlu laser jika penglihatan Anda mulai kabur, ambil saja jika Anda takut dengan jamur kuku Mengapa toko obat menyembunyikannya…Jawab Batik adalah gambar atau hiasan di atas kain yang dikerjakan secara tertutup dengan menggunakan lilin atau lilin lebah yang kemudian Dalam melukis, ada teknik yang berbeda yang bisa dilakukan dengan al fresco dan al secco. Jelaskan perbedaan antara lukisan al fresco dan lukisan al secco!Kritik Terhadap Jokowi Di Situs Voa Islam Bag. 2Jawab Lukisan al fresco adalah lukisan yang diaplikasikan pada permukaan dinding yang basah Lukisan Al Seco adalah lukisan yang diaplikasikan pada permukaan dinding yang keringJawaban Seni rupa murni adalah cabang seni rupa yang hanya mementingkan keindahan, terlepas dari nilai Sebuah karya seni mengandung unsur-unsur penyusunnya, seperti bidang garis, bentuk, ruang warna. Jelaskan warna dalam seni!18. Ada satu daerah di Indonesia yang menghasilkan seni ukir kayu besar yang terkenal di luar negeri, yaitu Jepara. Sebutkan alasan mengapa seni ukir Jepara dikenal di mancanegara! Jawaban a. Pangsa pasar baik lokal, regional maupun internasional b. Ketersediaan bahan baku yang sesuai c. Bengkel lokal yang kompetitif dan terampil memberikan ciri khas ukiran Jepara. d. Kemudahan pengurusan dokumen ekspor dan pemeliharaan sarana dan prasaranaTotoendargosip Gunung Kelir, Punthuk Si Kembar20. Sebutkan kebutuhan tanah liat yang baik untuk membuat keramik! Jawaban a. Biji-bijian yang ditumbuk halus b. Plastik c. Homogenitas d. Bebas Gelembung Udara E. Bersih tanpa kotoran22. Jelaskan teknik apa yang cocok untuk membuat kerajinan tangan dari bahan tersebut! sebuah. tanah b. kayu c. Ratan d. kulit binatang e. Semen Jawaban a. Tanah → teknologi biji-bijian b. Kayu → teknik ukir/gabungan c. Ratan → teknik okulasi d. Kulit binatang → teknik pahatan/bernyanyi23. Apa arti cara-cara kreatif ini? Ayo! sebuah. teknik Botsi b. Teknik menyanyi Jawaban a. Teknik botsi adalah teknik penjumlahan atau pengurangan objek26. Sebutkan ciri-ciri gamelan jawa! Jawaban a. Bertangga Nada Pelag dan Slendro b. Adanya koordinasi yang kompleks c. Dinamika dan tempo bervariasi d. Instrumennya antara lain pike, saran, bonang, ling, slentem, kempul, gong, sitar, rebab, gambang, gendang, ketuk dan Indonesia 25 Mei 2014 By MediaindonesiaE. Acara akan dimeriahkan dengan pertunjukan wayang, ketoprakas, tari-tarian, upacara adat dan hiburan musik untuk bangsawan Bonang adalah alat bantu penting dalam gamelan Jawa Bonang terbagi menjadi dua bagian Bonang Barang dan Bonang Panera28. Jelaskan ciri-ciri alat musik angklung! Jawaban a. Tangga nada diatonisb. Tempo lagu antara lambat dan sedang c. Alat musik ini terbuat dari bambu, set anglungka merupakan alat musik dengan berbagai ukuran, satu memainkan satu alat musik dan satu Instrumen gamelan Jawa adalah pelung saran, bonang, ling, slentem, kempul, gong, sitar, biola, gambang, gendang, ketuk dan Private Life Drama Tentang Seorang Mbak Mbak FansiteDemikian pembahasan tentang soal seni budaya kelas 10. Kami berharap ini akan membantu Anda memahami dan mendukung pertanyaan latihan Anda. Terima kasih telah berkunjung dan jangan lupa membaca artikel lainnya Contoh Soal Seni Budaya Kelas 10X SMA/MA/SMK Sem 1 & 2 2019 & 2020 Soal – Pada kesempatan kali ini akan membahas Budaya Kelas 10 Soal Seni Pilihan Ganda dan esai juga dilengkapi dengan kunci jawaban Ayo latihan soalnya bareng-barengDi bawah ini adalah soal-soal tes latihan semester dan dua mata pelajaran Seni Budaya untuk kelas 10 Soal-soalnya pilihan ganda serta soal essay/deskriptif dengan kunci jawaban Soal ini dimaksudkan sebagai bahan soal latihan untuk siswa kelas 10 Ok langsung saja ke materi contoh soal seni budaya kelas 10. Semoga bermanfaat dan selamat Lagu/musik sederhana b. Dikenal sebagai nama artis c. Ciri-ciri lagu dalam konteks budaya d. Menggambarkan kehidupan29. Alat musik berupa lantai kayu dengan bambu atau logam dapat disusun Hanya Angklung, Ini Deretan Alat Musik Khas Bandung4. Apa yang dimaksud dengan spanram! Ayo! Resep untuk prosedur mata cepat tanpa laser dan tetes! 5 langkah membuat mata Anda… SAMSUNG S9 dengan total Rp Cepat, jangan selesai! Anda tidak perlu laser jika penglihatan Anda mulai kabur, ambil saja jika Anda takut dengan jamur kuku Mengapa toko obat menyembunyikannya…Jawab Batik adalah gambar atau hiasan di atas kain yang dikerjakan secara tertutup dengan menggunakan lilin atau lilin lebah yang kemudian Dalam melukis, ada teknik yang berbeda yang bisa dilakukan dengan al fresco dan al secco. Jelaskan perbedaan antara lukisan al fresco dan lukisan al secco!Jawab Lukisan al fresco adalah lukisan yang diaplikasikan pada permukaan dinding yang basah Lukisan Al Seco adalah lukisan yang diaplikasikan pada permukaan dinding yang keringSatgas Tmmd Dan Warga Kebut Plesteran Dinding Rumah Pak KasmoJawaban Seni rupa murni adalah cabang seni rupa yang hanya mementingkan keindahan, terlepas dari nilai Sebuah karya seni mengandung unsur-unsur penyusunnya, seperti bidang garis, bentuk, ruang warna. Jelaskan warna dalam seni!18. Ada satu daerah di Indonesia yang menghasilkan seni ukir kayu besar yang terkenal di luar negeri, yaitu Jepara. Sebutkan alasan mengapa seni ukir Jepara dikenal di mancanegara! Jawaban a. Pangsa pasar baik lokal, regional maupun internasional b. Ketersediaan bahan baku yang sesuai c. Bengkel lokal yang kompetitif dan terampil memberikan ciri khas ukiran Jepara. d. Kemudahan pengurusan dokumen ekspor dan pemeliharaan sarana dan prasarana20. Sebutkan kebutuhan tanah liat yang baik untuk membuat keramik! Jawaban a. Biji-bijian yang ditumbuk halus b. Plastikc. Homogenitas d. Bebas Gelembung Udara E. Bersih tanpa kotoranMamasewa, Pengarang Di Jelaskan teknik apa yang cocok untuk membuat kerajinan tangan dari bahan tersebut! sebuah. tanah b. kayu c. Ratan d. kulit binatang e. Semen Jawaban a. Tanah → teknologi biji-bijian b. Kayu → teknik ukir/gabungan c. Ratan → teknik okulasi d. Kulit binatang → teknik pahatan/bernyanyi23. Apa arti cara-cara kreatif ini? Ayo! sebuah. teknik Botsi b. Teknik menyanyi Jawaban a. Teknik botsi adalah teknik penjumlahan atau pengurangan objek26. Sebutkan ciri-ciri gamelan jawa! Jawaban a. Bertangga Nada Pelag dan Slendro b. Adanya koordinasi yang kompleks c. Dinamika dan tempo bervariasi d. Instrumennya antara lain pike, saran, bonang, ling, slentem, kempul, gong, sitar, rebab, gambang, gendang, ketuk dan Acara akan dimeriahkan dengan pertunjukan wayang, ketoprakas, tari-tarian, upacara adat dan hiburan musik untuk bangsawan Pengantar Seni Pertunjukan LampungJawaban Bonang adalah alat bantu penting dalam gamelan Jawa Bonang terbagi menjadi dua bagian Bonang Barang dan Bonang Panera28. Jelaskan ciri-ciri alat musik angklung! Jawaban a. Tangga nada diatonisb. Tempo lagu antara lambat dan sedang c. Alat musik ini terbuat dari bambu, set anglungka merupakan alat musik dengan berbagai ukuran, satu memainkan satu alat musik dan satu Instrumen gamelan Jawa adalah pelung saran, bonang, ling, slentem, kempul, gong, sitar, biola, gambang, gendang, ketuk dan pembahasan tentang soal seni budaya kelas 10. Kami berharap ini akan membantu Anda memahami dan mendukung pertanyaan latihan Anda. Terima kasih sudah berkunjung dan jangan lupa baca artikel lainnya Rangkuman . Peta Indonesia bisa dibuat dari kertas koran, bisa menggunakan bahan seperti kertas koran. sebuah. Kertas pajak … bekas cat bensin b. Air lilin menggunakan kertas koran c. Air alu menggunakan kertas koran d. Piramida kertas koran yang digunakan untuk cat terpentin adalah bentuk seni dari zaman klasik, dari mana datangnya piramida? . Cara memainkan perekam suara Memelihara binatang yang berharap dalam pikiran AndaDiary Mata IndigoHasil Pencarian Cocok Kalung adalah seperangkat alat musik bambu dengan laras slendro dan pelog bersama melodi pentatonis – 22685860. …Ringkasan Halo, isi poin-poinnya Jelaskan proses penyiapan bahan dalam proses ukiran kayu Bantu saya menjawab, tolong ambil besok. Jangan pikir itu aman untuk dilakukan Selama upacara, lagu “Katoneng-Katoneng” diputar … a. Bornb. Kematian C. Pernikahan d. Desa yang bersih itu lebih Tolong jawab dengan benar Tolong jawab dengan benar Tolong jawab dengan benarHasil pencarian yang relevan Jawaban Kalung adalah prototipe idiophone yang terbuat dari alat musik bambu. Alat musik ini merupakan musik tradisional masyarakat sunda…Rangkuman Soal Praktik – SD/MI – SMP/MT – SMA Kategori Semua Seni Budaya Soal SMA Random Semester 1 Seni Budaya Kelas 10 Ujian SMA Kalung adalah seperangkat alat musik bambu yang dibuat dengan menggabungkan slendro dan pelog dengan melodi pentatonik cara memainkannya…. sebuah. hit b. Telah mengambilMajalah Peradilan Agama, Edisi 8Alat musik ritmis digunakan untuk mengiringi, alat musik yang lazim untuk mengiringi lagu seriosa adalah, alat yang digunakan untuk mengukur massa adalah, alat yang digunakan untuk mengukir sabun adalah, alat yang digunakan untuk mengukur gaya adalah, amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur, alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah, alat yang digunakan untuk menggambar dekoratif adalah, alat musik tradisional yang digunakan untuk mengiringi tari maengket adalah, musik gambang kromong digunakan untuk mengiringi, humidifier adalah alat yang digunakan untuk, alat yang digunakan untuk membatik adalah
alat musik yang digunakan dalam mengiringi sosok bayangan adalah